Mengenal Fenomena Efek Rumah Kaca dan Solusi untuk Mengatasinya

Efek rumah kaca merupakan istilah yang merujuk pada kondisi terperangkapnya panas matahari oleh atmosfer bumi, seolah bumi memiliki efek seperti rumah kaca. Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida, dapat menahan panas matahari sehingga terperangkap dalam atmosfer bumi. 

Akibatnya sebagian panas matahari yang harusnya dipantulkan oleh permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer. Inilah yang menyebabkan bumi terasa semakin panas dari tahun ke tahun.

Efek rumah kaca dapat mempengaruhi hidup diri sendiri dan generasi penerus di masa mendatang. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya apabila Anda mengetahui lebih jauh soal ini sehingga dapat melakukan beberapa upaya pencegahan.  

 

Pengertian 

Efek rumah kaca adalah proses naiknya suhu bumi karena perubahan di atmosfer yang menyebabkan panas dari sinar matahari tetap berada di bumi. Hal ini diibaratkan rumah kaca untuk tanaman. Sinar matahari memantulkan cahaya ke dalam kaca, namun panas dari sinar matahari sebagian besar berada di rumah kaca.

Pada tahun 1824, seorang ilmuan bernama Joseph Fourier pertama kali mengenalkan konsep efek rumah kaca. Menurut Joseph efek rumah kaca merupakan proses pemanasan yang disebabkan atmosfer. Joseph Fourier juga menjelaskan efek rumah kaca sebenarnya bisa terjadi secara alami di bumi. 

Namun, dengan adanya berbagai aktivitas manusia seperti halnya proses industri dan transportasi menyebabkan gas rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer terus meningkat.

 

Penyebab Efek Rumah Kaca

Gas-gas yang berkontribusi pada efek rumah kaca antara lain, uap air (H2O), karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), dan HFC (Hidro Fluoro Carbon).

Sebenarnya, gas-gas tersebut di atas diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin. Namun, sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, metana, dan gas berbahaya lainnya menjadi makin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya semakin meningkat.

Apabila konsentrasi gas-gas tersebut semakin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar, hal ini disebabkan oleh:

Penebangan liar dan Pembakaran Hutan

Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca. Hal ini dikarenakan untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air. Semakin maraknya penebangan liar dan pembakaran hutan, akan menjadikan berkurangnya tumbuhan. 

Penggunaan Bahan Bakar Fosil secara Berlebihan

Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara yang terlalu berlebihan tak hanya berdampak buruk pada kualitas udara, tetapi juga dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Pencemaran Laut

Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar. Akan tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.

Industri Pertanian

Penggunaan pupuk anorganik untuk meningkatkan hasil pertanian juga dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan apabila digunakan dengan tidak tepat. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti nitrous oksida (N2O), yang nantinya dilepaskan ke udara.

Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas metana dan karbon   dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.

Industri Peternakan

Limbah industri peternakan, seperti kotoran sapi, ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Makin banyak limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja, makin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.

 

Dampak Efek Rumah kaca

Efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan juga positif, yaitu sebagai berikut:

Dampak Negatif 

  • Iklim mulai tidak stabil
  • Peningkatan permukaan air 
  • Gangguan ekologis
  • Dampak sosial dan politik
  • Adanya penyakit menular dan berimbas pada gizi buruk pada negara yang   mengalami kekeringan

Dampak Positif  

  • Berguna bagi kehidupan di bumi
  • Mengatur suhu di bumi agar tak terlalu dingin yang sesuai dengan kelangsungan makhluk hidup
  • Membuat manusia berhati-hati dan berhemat pada penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan listrik
  • Membuat manusia sadar bahwa pohon dan hutan memiliki arti penting bagi kelangsungan kehidupan

 

Solusi Mengatasi Efek Rumah Kaca

Beberapa cara yang dapat lakukan untuk menanggulanginya adalah:

Hemat energi listrik

Gunakan listrik seperlunya sehingga dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi pemakaian batu bara yang dapat menimbulkan emisi gas karbon dioksida di udara.

Beralih dari pupuk kimia ke organik

Gunakan pupuk organik dengan kadar optimal agar dapat menghasilkan pertanian yang melimpah. Jika penggunaan pupuk anorganik bisa berkurang, emisi gas N2O juga akan berkurang.

Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan

Misalnya menggunakan panel surya dan bahan bakar listrik karena bahan bakar tersebut tidak menghasilkan polutan yang membahayakan lingkungan.

Mengolah limbah peternakan

Limbah menjadi salah satu penyumbang gas rumah kaca, terutama limbah peternakan. Guna mengurangi emisi karbon dioksida dan metana, limbah peternakan dapat diolah menjadi biogas. Biogas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Menggalakkan reboisasi

Tumbuhan hasil reboisasi itu akan menyerap karbon dioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis. Reboisasi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara.

Batasi penggunaan plastik

Plastik merupakan senyawa polimer yang sangat sulit terdegradasi di dalam tanah. Salah satu cara mengurangi limbah plastik adalah dengan membakarnya. Namun, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbon dioksida yang jumlahnya tidak sedikit. 

 

Para ilmuwan telah menyelidiki efek rumah kaca selama bertahun-tahun dan telah menemukan bahwa gas-gas yang dikeluarkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, menyebabkan peningkatan suhu global. Ini dapat menyebabkan perubahan iklim yang merugikan, seperti perubahan cuaca ekstrem, kerusakan ekosistem, dan kerusakan lingkungan. 

Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi lingkungan untuk masa depan.

Leave a Comment