Mengenal Tentang Fast Fashion dan Dampak yang Ditimbulkan – Dahulu, sebelum memasuki zaman revolusi industri, pakaian merupakan sebuah produk yang mahal karena dijahit dengan tangan dan hanya dapat dibeli oleh kalangan tertentu. Namun, saat muncul revolusi industri dimana berbagai teknologi diciptakan pakaian tidak lagi menjadi komoditas yang mahal.
Semakin terjangkaunya harga pakaian, semakin meningkat pula pembelian pakaian. Peningkatan pembelian ini tidak terlepas dari kelahiran fast fashion, sebuah istilah modern untuk pakaian murah dan trendy yang mengambil ide mode dari peragaan busana terkenal atau gaya para selebriti.
Fast fashion dibuat dengan proses yang lebih cepat, menggunakan bahan baku berkualitas rendah, serta dijual dengan harga yang murah. Ini mengakibatkan pakaian dapat dibeli oleh semua orang yang berasal dari berbagai kalangan. Tetapi fenomena ini juga memiliki efek buruk, yaitu produk-produk tersebut tidak bertahan lama (mudah rusak).
Fast fashion menjadi salah satu penyumbang limbah pakaian yang dapat merusak lingkungan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perilaku konsumen yang cenderung tidak menggunakan dan menyimpan pakaian tersebut dalam waktu yang lama. Bahkan di negara maju sudah menjadi hal yang biasa untuk membuang pakaian bekas yang akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah.
Untuk meningkatkan kesadaran banyak orang mengenai dampak buruknya fast fashion, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui pengertian dan mengenali ciri-cirinya. Sehingga ketika Anda menemukan sebuah produk yang berasal dari industri fast fashion, Anda dapat mengurangi penggunaannya atau bahkan tidak menggunakannya lagi. Hal ini tentunya menjadi salah satu upaya untuk mengurangi limbah fashion.
Apa itu fast fashion?
Dilansir Wikipedia, fast fashion adalah model bisnis yang mereplikasi tren catwalk terkini dan desain mode kelas atas, memproduksinya secara massal dengan biaya rendah, dan membawanya ke toko ritel dengan cepat, sementara permintaan sedang tinggi.
Fast fashion adalah istilah yang digunakan oleh industri tekstil yang memiliki berbagai model busana yang silih berganti dalam waktu yang sangat singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk sehingga tidak tahan lama.
Misalnya ketika musim panas, industri fast fashion akan memproduksi pakaian musim panas. Dan dalam waktu yang singkat, mereka akan memproduksi pakaian untuk musim dingin ketika musim dingin datang.
Mode cepat memungkinkan konsumen arus utama untuk membeli tampilan baru yang hype atau hal besar berikutnya dengan harga yang terjangkau. Beberapa keuntungan fast fashion adalah harga terjangkau dan kepuasan instan bagi konsumen, lebih banyak keuntungan bagi perusahaan, dan demokratisasi pakaian bergaya.
Sisi negatifnya, fast fashion juga diasosiasikan dengan polusi, limbah, penyebaran mentalitas “sekali pakai”, upah rendah, dan tempat kerja yang tidak aman. Kebanyakan industri ini terletak di Asia dan di negara berkembang serta para pekerjanya tidak diupah dengan layak.
Ciri- Ciri Fast Fashion
Berikut beberapa ciri-ciri yang dapat mempermudah Anda mengenali sebuah produk fast fashion:
- Memiliki banyak model busana dan selalu mengikuti trend terbaru.
- Model busana selalu berganti dalam waktu yang sangat singkat.
- Diproduksi pada negara Asia dan negara berkembang, dimana pekerja tidak mendapat jaminan keselamatan kerja dan upah yang layak.
- Menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas, murah, dan tidak tahan lama.
Dampak yang Ditimbulkan
Industri fast fashion tentunya memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan, bahkan terhadap manusia sendiri antara lain:
- Menggunakan pewarna tekstil yang murah dan berbahaya sehingga dapat menyebabkan pencemaran air dan beresiko terhadap kesehatan manusia.
- Polyester adalah salah satu bahan baku yang banyak digunakan. Polyester berasal dari bahan baku fosil sehingga saat dicuci akan menimbulkan serat mikro yang meningkatkan jumlah sampah plastik.
- Bahan katun yang digunakan biasanya dicampur dengan air dan pestisida dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini membahayakan para pekerja dan meningkatkan resiko kekeringan, menciptakan tekanan besar pada sumber air, menurunkan kualitas tanah, serta berbagai masalah lingkungan lainnya.
- Industri ini biasanya juga menjadi penyebab penurunan jumlah populasi hewan karena kebanyakan dari mereka juga memanfaatkan kulit binatang sebagai bahan baku.
- Industri ini mendorong banyak orang untuk sering berbelanja karena mereka selalu memproduksi model dengan tren terbaru. Hal ini akan menimbulkan sifat boros dan ketidakpuasan.
Dalam era konsumerisme yang berkembang pesat, fenomena fast fashion telah menjadi salah satu perhatian utama. Industri ini tidak hanya menghasilkan limbah tekstil yang berlebihan, tetapi juga berkontribusi pada eksploitasi pekerja dan ketidakadilan sosial.
Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen untuk lebih bijak dalam memilih pakaian dan mendukung alternatif yang lebih berkelanjutan dan etis. Melalui kesadaran kolektif dan tindakan yang bertanggung jawab, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam industri fashion dan mewujudkan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.