Gaya hidup frugal living semakin mencuat belakangan ini khususnya setelah adanya pandemi. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, masyarakat semakin sadar bahwa memikirkan dana darurat lebih penting daripada menghabiskan dana untuk membiayai gaya hidup.
Pandemi membuat seseorang semakin dapat mengukur bagaimana kondisi keuangan, seberapa besar dana pensiun yang dimiliki, dan seberapa kuat pondasi keuangan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Seseorang yang mengadopsi gaya hidup hemat akan memilih memasak makanan sehat daripada membeli makanan di luar, membeli produk lokal berkualitas tanpa harus maniak merek, tidak memusingkan fashion atau gadget yang terus menerus up to date.
Walaupun begitu, para penganut gaya hidup hemat akan terus menikmati hidup berkualitas dengan standar yang mereka tetapkan tanpa harus goyah dengan pendapat orang lain. Hal ini dimaksudkan demi tercapainya tujuan keuangan jangka panjang yang telah ditetapkan.
Kajian atas konsep frugal living semakin berkembang. Tidak hanya menghubungkan gaya hidup dengan tujuan keuangan pribadi jangka panjang, namun juga tentang keberlangsungan kehidupan seluruh manusia di masa yang akan datang.
Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim harus menjadi momentum untuk mendeklarasikan frugal living dan mengajarkannya kepada generasi masa kini.
Read more